Apa itu Tanda Tangan Digital?

Ada sebuah anekdot tentang teknologi yang cukup populer di masa pandemi ini:
“Siapakah yang memimpin percepatan perkembangan transformasi digital di sebuah perusahaan?
dan jawabannya adalah bukan CEO, maupun CTO, melainkan Covid-19.”
Hampir rata-rata semua aktivitas berjalan secara daring (dalam jaringan). Baik dalam hal belajar, mengajar, jual beli, video conference, dan lain sebagainya. Dari yang tadinya terlihat “sesuatu” karena butuh memasang beberapa peralatan yang cukup canggih namun dengan adanya Covid-19 itu semua terlihat mudah melalui serba daring.

Salah satu aktivitas lainnya yang kini juga bertransformasi digital terutama dalam proses belajar mengajar yaitu dalam hal penandatanganan laporan Tugas Akhir. Perlu mekanisme baru yang digunakan untuk memastikan bahwa laporan Tugas Akhir yang dikumpulkan memang sudah memiliki tanda tangan yang sah dari dosen maupun mahasiswa terkait (faktor otentikasi) serta laporan tersebut merupakan laporan yang tidak berubah lagi/asli setelah dilakukan penandatanganan (faktor integritas). Lalu bagaimana cara memastikannya?
Maka, dibutuhkanlah yang namanya Tanda Tangan Digital.

Berbeda dari visualisasi autograf tanda tangan biasa yang kemudian dibuat dalam bentuk digital atau tanda tangan yang di-digitisasi dengan alat scanner atau tanda tangan yang dibuat dengan pena elektronik, tanda tangan digital merupakan sebuah mekanisme untuk memastikan ke-otentikasian dari sebuah dokumen digital melalui perhitungan nilai matematis di dalamnya. Terdapat beberapa hal penting pada Tanda Tangan Digital seperti kunci yang dimiliki oleh penandatanganan (baik privat maupun publik), mekanisme enkripsi, serta hash yang berperan penting didalamnya sehingga dokumen yang sudah diberi tanda tangan digital tersebut dapat diverifikasi keasliannya dan keotentikan penandatangannya. Dengan adanya pesan yang isinya berbeda, meskipun dari pengirim yang sama, tanda tangan digital yang dihasilkan akan berbeda pula.

Tanda tangan digital dilampirkan bersama dokumen yang tentunya dalam bentuk digital selayaknya kita menandatangani dokumen di atas kertas. Dalam proses pembuatan tanda tangan digital, dokumen/file yang akan ditanda tangani tersebut akan dibuatkan sebuah nilai message digest, kemudian nilai message digest tersebut kemudian dienkripsi dengan kunci privat pengirim dokumen/file tersebut dan jadilah sebuah tanda tangan digital. Tanda tangan digital ini kemudian dilampirkan bersama dokumen/file yang akan ditanda tangani.


Lalu, bagaimana cara memverifikasi kebenarannya?
Caranya yaitu dengan membandingkan nilai message digest dari hasil dekripsi tanda tangan digital yang ada dengan nilai message digest dari dokumen/file yang dikirimkan. Kalau nilai tersebut sama, maka dokumen/file tersebut asli, kalau berbeda, maka bisa jadi dokumen/file tersebut telah berubah kontennya.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat melalui diagram prosedur penandatanganan dan verifikasi sebagai berikut:

Prosedur Penandatanganan dan Verifikasi Tanda Tangan Digital

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published.